Penyebab Cuaca di Indonesia Makin Panas Akhir-akhir Ini

 


Berdasarkan pantauan dari aplikasi BMKG, suhu terkini di area Jakarta mencapai 34 derajat dengan tingkat kelembaban 60%. Apa sebenarnya penyebab cuaca di Indonesia makin terasa panas akhir-akhir ini?

Menurut BMKG, sebenarnya cuaca panas menjadi suatu siklus yang normal dan terjadi setiap tahun. Ini disebabkan adanya gerak semu matahari. Potensi suhu udara panas seperti sekarang dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Siklus tahunan tersebut berdampak pada wilayah Jawa, di mana temperatur sedikit naik pada bulan April dan Mei, lalu suhu kembali memuncak di bulan Oktober. Pada bulan selain itu, temperatur akan menurun.

Selain itu, ada beberapa faktor kompleks lain yang diidentifikasi sebagai penyebabcuaca di Indonesia makin terasa panas. 

1. Perubahan Iklim Global
Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan produksi gas rumah kaca, telah menyebabkan peningkatan konsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer. Efek rumah kaca ini menyebabkan radiasi matahari yang terperangkap di atmosfer, sehingga suhu global meningkat. 

2. El Nino dan La Nina
El Nino, fase pemanasan permukaan laut di Samudera Pasifik, dapat mengakibatkan curah hujan berkurang dan suhu udara yang lebih tinggi. Sementara itu, La Nina, fase penyejukan permukaan laut, dapat menyebabkan peningkatan curah hujan dan suhu udara yang lebih rendah. Fluktuasi antara kedua fenomena ini dapat memengaruhi pola cuaca di seluruh Indonesia, termasuk peningkatan suhu yang dapat terjadi saat periode El Nino.

3. Urbanisasi dan Pembangunan
Pembangunan gedung-gedung, jalan raya, dan infrastruktur lainnya dapat menciptakan "pulau panas" di kota-kota besar, di mana suhu udara lebih tinggi daripada di daerah sekitarnya. Perkotaan juga cenderung memiliki permukaan yang lebih sedikit menyerap air (seperti tanah dan tumbuhan), yang dapat menyebabkan suhu yang lebih tinggi karena kurangnya pendinginan alami yang dihasilkan oleh proses evaporasi.

4. Deforestasi dan Perubahan Penggunaan Lahan
Deforestasi, atau penggundulan hutan, dapat mengurangi kemampuan lingkungan untuk menyerap karbon dioksida dari udara dan berkontribusi pada pemanasan global. Selain itu, perubahan penggunaan lahan seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan juga dapat memengaruhi pola cuaca lokal dan mengakibatkan peningkatan suhu.

5. Polusi Udara
Peningkatan aktivitas industri dan transportasi menghasilkan partikel-partikel dan gas-gas polutan yang menyerap panas matahari dan menyebabkan pemanasan lokal. Polusi udara juga dapat berdampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan manusia.***

You Might Also Like

0 comments