Bersiap Hadapi New Normal


Apa itu New Normal? Istilah ini belakangan marak dibicarakan saat mendekati berakhirnya Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona di beberapa daerah di Indonesia. Sudah siapkah kita menghadapi New Normal?

Masa PSBB yang memaksa masyarakat untuk tetap berdiam di rumah telah memukul keras sektor-sektor penggerak roda perekonomian di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kondisi inilah yang pada akhirnya membawa pada konsep new normal life sebagai bagian dari exit strategy tiap negara dalam menghadapi pandemi virus corona.

Lalu, apa sebenarnya arti dari “New Normal”?


Dilansir dari Kompas (20/5/2020), Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita menyebutkan bahwa new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Konsep new normal ini harus dihadapi masyarakat agar dapat hidup berdampingan dengan ancaman virus corona sesuai dengan himbauan Presiden Jokowi yang mengajak hidup berdamai dengan Covid-19.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Presiden Jokowi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/5/2020). Selama wabah masih ada, Jokowi juga meminta agar masyarakat juga tetap mematuhi protokol kesehatan.


Menurut Epidemiologi Dicky Budiman, new normal memang harus terus dijalankan sampai vaksin atau obat untuk virus corona ditemukan. "Pembatasan jumlah kerumunan, batasan jarak, keharusan memakai masker di mana pun, dan bisa dilakukan skrining suhu di setiap kantor atau mal atau sekolah," jelasnya.

Anak-anak yang sakit batuk atau flu  dilarang ke sekolah, atau pegawai kantor yang flu juga dilarang masuk kantor. "Di transportasi publik, diatur jumlah penumpang per kendaraan (bus atau busway) atau gerbong kereta api juga wajib diatur," tambah Dicky.*





You Might Also Like

0 comments